MEMAKNAI PROSES BELAJAR: APA YANG SUDAH KITA DAPATKAN DARI SEKOLAH?

Wardah / / Memaknai Proses Belajar: Apa Yang Sudah Kita Dapatkan Dari Sekolah?

Kontributor : Tika Kumala - Grantee Wardah Scholarship Program 2020

Makna- Apa sih yang terpikir di benak kalian kalau lagi ngomongin makna? Apakah memaknai segala hal itu penting? Dalam melakukan suatu hal, kita pasti punya tujuan atau alasan kenapa hal tersebut kita lakukan. Apakah tujuan atau alasan yang kita ambil ini sudah cukup benar berdasarkan pertimbangan yang baik tanpa mengandung alasan yang cenderung tidak masuk akal atau sekedar memaksakan keinginan kita sendiri dan mengabaikan dampak buruk yang mungkin terjadi pada diri kita dan orang lain. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa lebih rasional, bisa lebih baik dalam berpikir dan mengambil keputusan serta menjalani apapun yang ada di hidup kita dengan lebih bijak? Memahami makna adalah salah satu kuncinya. Sesuatu menjadi bermakna apabila memiliki value positif yang terkandung di dalamnya. Belajar memaknai segala hal yang terjadi di hidup kita dengan lebih baik, belajar memberi makna apa yang akan, sedang, dan telah kita lakukan sehingga kita tidak selalu berorientasi pada angka dan hasil tetapi juga proses dan manfaat yang kita buat.

Berhubung kemarin saya mengikuti acara Paragon Innovation Summit 2.0, dimana saya tertarik sekali terkait salah satu diskusi mengenai pendidikan di Indonesia, saya jadi berpikir kalau sebenarnya penting sekali loh memberikan pemahaman kepada murid tentang makna pendidikan, makna belajar dan terus tumbuh berkembang. Diluar permasalahan pendidikan yang masih menjadi PR kita bersama saat ini seperti ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia terutama di wilayah 3T maupun kualitas pendidikan yang masih rendah dan permasalahan lainnya, tapi tanpa kita sadari ada satu hal yang sebenarnya menurut saya masih perlu diluruskan dalam proses pembelajaran di negeri ini yaitu pemahaman. Belajar di sekolah bukan hanya sekedar mentransfer ilmu terkait rumus matematika, fisika, menceritakan sejarah dan geografi, tetapi yang sebenarnya penting sekali sebagai pondasi dan dasar landasan bagi para murid yaitu pemahaman mengenai apa itu belajar, kenapa mereka harus belajar, kenapa mereka harus tahu pelajaran kewarganegaraan, kenapa mereka harus belajar pelajaran seni budaya dan lainnya. Karena capaian belajar ini seharusnya tidak hanya dilihat dari sekedar nilai yang didapatkan ketika mereka selesai mengerjakan soal ujian, tapi lebih dari itu guru harusnya juga lebih memaknai bahwa tujuan belajar adalah membentuk murid yang tidak hanya pandai berhitung dan menjawab soal tetapi juga bagaimana mereka memahami dan memaknai apa yang mereka pelajari, bagaimana pola pikir mereka bisa berubah menjadi lebih bijaksana yang mana tercermin dari perilakunya terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Saya sendiri merasa dalam diri saya dan juga apa yang saya rasakan ketika melihat teman-teman saya dulu bahwa pelajaran kewarganegaraan, seni budaya, sejarah tidak lebih dipelajari karena sekedar kewajiban dan ambisi nilai yang tinggi. Kita berusaha menghafal dengan keras ketika akan ujian dan melupakan begitu saja tepat di detik bunyi bel tanda selesai ujian tanpa paham dengan sebaik-baiknya makna dan nilai yang terkandung dalam untaian kalimat-kalimat yang menjelaskan nilai dan norma di masyarakat, keberagaman budaya di Indonesia, dan bagaimana Indonesia dibangun diatas darah para pahlawan bangsa.

Sekolah bahkan di beberapa anak terkesan sebagai paksaan orang tua dan mereka melakukannya tanpa semangat dan ambisi, sekolah dan tugas-tugasnya yang menumpuk dianggap sebagai momok yang mengerikan oleh anak-anak, lalu bagaimana dengan nasib generasi penerus bangsa jika salah satu amunisi yang seharusnya mereka jaga, mereka rawat terus, mereka gunakan untuk membangun bangsa justru mereka tinggalkan dan mereka benci? Bukan berarti kita harus menjelaskan secara detail dengan memberikan wejangan yang panjang lebar kepada anak yang baru masuk SD, tapi mari kita buat belajar dengan metode lebih menyenangkan, tidak melulu belajar di dalam ruangan dengan murid duduk diam dibangku mendengarkan penjelasan guru tetapi mari kita berikan mereka ruang untuk berkreasi, berdiskusi, dan mengajak mereka belajar di luar ruangan, memberikan contoh secara nyata bagaimana menyayangi lingkungan dan mahkluk hidup. Seiring mereka tumbuh dengan ilmu yang mereka miliki, dengan emosi yang mulai meningkat, dengan wawasan yang lebih luas, guru juga bisa mengimbangi dengan memberikan pengertian mengapa mereka perlu belajar, menghargai setiap tindakan baik yang mereka lakukan bukan hanya memarahi jika mereka tidak mendapatkan nilai tinggi, masing-masing murid memiliki kemampuan yang berbeda-beda yang harus diwadahi juga oleh lembaga pendidikan dan tenaga pengajar.

Anak-anak banyak menghabiskan waktu di sekolah dan bersosialisasi di sekolah, maka sudah seharusnya mereka belajar banyak hal juga dari sekolah, tidak hanya teori dan rumus tetapi juga pemahaman dan aplikasi nilai-nilai yang mereka dapatkan di mata pelajaran yang mereka pelajari dan juga bagaimana mereka bisa memiliki pola pikir yang maju, berkepribadian yang baik, memiliki pemahaman yang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan sehingga kedepannya generasi kita bukan hanya generasi yang hanya pandai menyelesaikan masalah tapi juga bijak menyelesaikan masalah dengan cara yang baik, luhur, dan bermoral.

#InnovationForTheGreaterGood #WardahScholarshipProgram #ForInspiringGeneration